Manajemen organisasi dalam usaha kopi
Pentingnya manajemen organisasi di Kopi Janji Jiwa
1. Pengertian Organisasi Dengan demikian, organisasi adalah suatu kumpulan individu yang mempunyai tujuan, sasaran,dan target yang harus dicapai. Agar tercapai tujuan, sasaran, dan target dengan efektif danefisien diperlukan suatu fungsi manajemen.Seorang wirausaha harus memahami hal ini dalam mengelola organisasi usahanya sehinggadapat membedakan mana urusan organisasi, usaha, keluarga, dan yang lainnya karena padaorganisasi usaha terdapat tingkat formalitas yang telah ditetapkan dan harus dijaga olehseorang wirausaha bila ingin berhasil dalam usahanya.
2. Pengertian Manajemen
manajemen adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Apakah manajemen organisasi penting ?
sangat penting, secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
- Mencapai tujuan, karena dengan manajemen dapat mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
- Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, dengan manajemen yang baik dapat menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti karyawan, masyarakat, dinas/instansi lain dan lain-lain.
- Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.
Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik
tujuan organisasi maupun tujuan pribadi. Manajemen dibutuhkan untuk
mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam
organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja
bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen.
Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi
lebih mudah.
contoh manajemen organisasi dalam usaha Kopi Janji Jiwa
Janji
Jiwa yang dinaungi Jiwa Group menerapkan beragam strategi untuk
memenangi jiwa-jiwa pencinta kopi Tanah Air. Billy menerangkan, Jiwa
Group mengembangkan Janji Jiwa melalui konsep waralaba. Dari total gerai
yang ada, 90% adalah waralaba, dan 10% milik sendiri. Di luar itu,
mereka bekerja keras menjaga konsistensi kualitas, manajemen yang kuat,
dan SDM terampil yang menjadi kuncinya.
Lalu, mengingat sebagian besar gerainya dikembangkan secara waralaba, A cup to partners
menjadi filosofi bahwa Jiwa Group membuka peluang bisnis bagi lebih
banyak orang, dan terus mengembangkan diri agar bisa memberikan
keuntungan bagi para mitra. Billy mengungkapkan, setiap gerai waralaba
ditawarkan dengan paket Rp 85 juta termasuk renovasi gerai tetapi belum
termasuk sewa tempat. “SDM kami training, semua pasokan bahan dan peralatan dari kami,” ujar Billy.
Kemudian, A cup for the people.
Maknanya, konsumen bukan saja bisa menikmati setiap gelas kopi hasil
inovasi Jiwa Group tetapi juga mengetahui setiap cerita kopinya. Ada
nilai tambahnya. “Kami pun terus membangun cerita tentang keunggulan
kopi kami. Bisa kami pastikan, setiap cup kopi yang disajikan adalah hasil dari roasted
biji kopi sendiri. Kami memberdayakan petani kopi di Sumatera yang
semula tidak ada yang menampung hasil panen mereka,” kata Billy
menjelaskan.
Strategi lainnya yaitu kampanye digital melalui media sosial, melibatkan key opinion leader dan influencer
untuk kampanye. Berkolaborasi dengan berbagai merek besar juga telah
dilakukan, seperti dengan kosmetik Benefit saat memperingati Hari
Kartini; dengan Sasa Santan dalam menu choco latte (kopi, gula aren, dan santan); dengan Muhammad Aga, barista yang mewakili Indonesia dalam kompetisi World Barista Championship 2018; dan dengan merek global Lock&Lock featuring Darbotz, serta menjadi official coffee partner film Gundala dan marketplace sneakers Kick Avenue.
Kini
seiring dengan makin besarnya bisnis, fokus Billy terletak pada
membangun fondasi organisasi yang kuat. Menurutnya, selayaknya bisnis
rintisan yang sedang berkembang pesat, tiap bulan perusahaan
mengembangkan departemen dan orang baru seperti tim proyek, kontrol
kualitas, pemasaran, hubungan pelanggan, keuangan, pengiriman,
pembelian, jaminan kualitas, hukum, serta R&D.
“Setidaknya dalam setahun kami melahirkan lima produk baru. Kami terus melakkan penyegaran desain, dan mengembangkan marketing campaign
langsung ke konsumen. Semua ini dilakukan demi menghadapi persaingan
kopi kekinian yang makin ketat. Tahun ini kami berencana mengeluarkan
merek baru juga,” Billy mengungkapkan.
Pengembangan terbaru, selain kedai kopi Janji Jiwa yang berkonsep coffee to go, Jiwa Group juga mendirikan Janji Jiwa X, kafe yang lebih sophisticated
dengan sofa dan suasana yang nyaman; serta Jiwa Toast yang menawarkan
roti bakar khas Janji Jiwa. Saat ini telah berdiri delapan gerai Janji
Jiwa X dan 30 gerai Jiwa Toast.
Komentar
Posting Komentar