Business Model Canvas


Pada artikel kali ini saya akan menyampaikan pesan dan ilmu baru pasti nya. Siapa sih yang belum kenal mengenai Business Model Canvas ? pasti pembaca artikel ini sudah ada yang mengetahui dan ada juga yang belum mengetahui kan ? nahhhh… di artikel kali ini yuk kita mengenal definisi Business Model terlebih dahulu.

Definition of a Business Model ???
Business model sebenarnya adalah frame dari sebuah rencana bisnis dengan memikirkan bagaimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau pendapatan dengan memperhitungkan semua komponen bisnis. Pengertian sederhananya adalah bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang. Itulah yang harus dipikirkan! How to make money!
Seseorang yang bernama Alexander Osterwalder menciptakan sebuah canvas pada tahun 2008, dirancang untuk business model yang dikenal dengan Lean Canvas. Dengan menggunakan Lean Canvas ini maka aktivitas utama dalam bisnis terlihat jelas dan dapat di-explore lebih jauh untuk menentukan business model yang baik. Lean Canvas ini tampak ramping dengan 9 blok yang sederhana namun mengandung 9 key activities dalam sebuah model bisnis. Canvas ini adalah sebuah strategic management yang baik untuk digunakan dalam start up business ataupun mengembangkan existing business. Para entrepreneur maupun intrapreneur dengan mudah menggunakan Lean Canvas ini untuk model bisnis mereka.

Masih ada yang belum paham ya ?? nah pembahasan artikel yang kedua ini semoga bisa membuat kalian lebih mengerti, bagaimana sih arti dari Business Model Canvas (BMC) ??? yuk disimak lagi.


Business Model Canvas (BMC) ???
Bisnis model canvas adalah alat representasi visual yang dapat menjelaskan secara komprehensif sebuah proses bisnis. Dengan tools BMC ini, kita dapat memahami sebuah bisnis secara garis besar tanpa harus membuat dokumen bisnis plan panjang lebar.
Business Model Canvas ini terdiri dari 9 pilar utama yang merangkum proses bisnis mulai dari value perusahaan, segmen pelanggan, hingga struktur finansial. Dengan kesembilan blok ini, sebenarnya kita sudah bisa memvalidasi apakah satu ide bisnis itu potensial atau tidak.
Oleh karenanya, membuat bisnis model canvas adalah hal paling awal yang biasanya dibutuhkan seorang pengusaha pemula. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara membuat sebuah bisnis model canvas yang baik?
Jawaban sederhananya tentu dengan banyak berlatih membuat model bisnis canvas. Cara lain yang lebih efektif adalah dengan memahami secara mendalam setiap elemen dari BMC.

Kalau di topik pertama dan kedua saya sudah menjelaskan definisi model bisnis dan BMC nah selanjutnya kita akan mengetahui kesembilan blok yang ada dalam bisnis model canvas, Yuk disimak lagi 😊


Customer segments
Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial dari produk Anda. Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya kamu juga mempelajari apa itu buyer persona.
Apa sih Buyer Persona ???
Buyer persona bisa dikatakan sebagai tokoh fiktif yang dengan sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu, yang mewakili sebagai konsumen suatu produk. Buyer persona ini mewujudkan siapa konsumen yang paling tepat untuk produk Anda, bagaimana kepribadiannya, bagaimana sifatnya, bahkan bagaimana ia akan mengambil suatu keputusan.
Lebih mudahnya, kita bisa katakan buyer persona adalah bayangan tentang siapa konsumen produk Anda. Anda sebagai pemilik produk, yang paling mengerti detail produk Anda sendiri, adalah orang yang paling mungkin untuk membayangkan siapa konsumen yang paling tepat untuk produk Anda.


Value Propositions
Blok ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan.


Channel
Sederhananya, channel adalah media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang kamu tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online advertisement,
aplikasi, bahkan seorang sales person. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai channel marketing di era modern.

Customer Relationships
Jika channel lebih banyak menjangkau orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah kebalikannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis Anda bisa terus keep in touch dengan para pelanggan. Bentuknya pun bisa sangat beragam, mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya.

Revenue Streams
Pada kedua blok bagian bawah (cost & revenue), kamu perlu menjabarkan struktur finansial dari perusahaan. Di bagian revenue, tentu yang perlu kamu tuliskan adalah produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan.


Key Activities
Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana kamu bisa menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi key activities.

Key Resources
Sumber daya utama, key resources merupakan kolom yang akan menjelaskan aset strategis perusahaan. Aset ini bisa berupa bahan baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya.

Key Partnerships
Tidak ada bisnis besar yang berjalan sendiri, dalam menjalankan sebuah aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Disinilah tempat kita memasukkan mitra strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.

Cost Structure
Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis. Untuk mempermudah,struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities, key resources, dan channel.


Nahhh… saya juga akan memberikan contoh bisnis model canvas bisnis makanan. Yuk simak lagi agar dapat lebih paham mengenai Business Model Canvas.
Berikut contoh BMC dari rencana bisnis wirausaha sosial Strawberry24. Usaha Strawberry24 bertujuan untuk memproduksi makanan sehat berbahan dasar buah strawberry segar. Berikut model bisnis canvasnya.




Bagaimana, mudah saja bukan? Jika kamu masih merasa kesulitan dalam membuat BMC, ada metode lain menggunakan daftar pertanyaan. Jawaban dari setiap pertanyaan itulah isi dari setiap elemen business model canvas. Berikut pertanyaan dari masing-masing kolom.


Customer Segment
Siapa yang akan membeli produk anda? Siapa yang mau membayar Anda?

Value Proposition
Mengapa orang memilih untuk menggunakan produk/jasa Anda? Apa keunggulan bisnis Anda dibanding kompetitor yang lain? Apa yang paling menarik dari model bisnis Anda?


Channels
Bagaimana cara pelanggan dapat mengetahui produk/jasa yang Anda tawarkan? Bagaimana cara produk/jasa bisa sampai ke tangan pelanggan? Apakah cara itu efektif?

Customer Relationships
Bagaimana cara Anda untuk selalu connect dengan pelanggan? Bagaimana Anda memastikan pelanggan puas setelah menggunakan produk/jasa Anda?

Revenue Streams
Bagaimana cara bisnis Anda menghasilkan uang? Apa saja produk/jasa yang Anda jual?

Key Activities
Apa kegiatan yang Anda lakukan untuk menciptakan value proposition? Apa strategi yang bisnis Anda lakukan sehingga target perusahaan dapat tercapai?

Key Resources
Apa sumber daya utama yang harus Anda miliki untuk menjalankan bisnis Anda? Aset apa saja yang Anda butuhkan agar bisnis dapat bersaing dengan bisnis serupa?

Key Partnerships
Siapa yang dapat mengerjakan hal-hal kebutuhan perusahaan diluar key activities-nya? Siapa pihak supplier/vendor yang paling menentukan kesuksesan perusahaan Anda?

Cost Structures
Pengeluaran apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini? Komponen biaya apa yang dibutuhkan pada setiap elemen key acivities, key resources, dan channel?

Apa perbedaan Bisnis Model Canvas dengan Proposal Bisnis?
Secara tujuan umum mungkin tidak jauh berbeda, keduanya sama-sama dibuat pada tahap perencanaan bisnis agar lebih matang dan siap untuk dijalankan. Hanya saja, metode BMC ini mencoba untuk menyederhanakan gambaran sebuah proses bisnis yang cukup kompleks. Sehingga, BMC biasanya lebih mungkin dilakukan pada tahap awal validasi sebuah ide bisnis sebelum akhirnya dibuat penjabarannya dalam bentuk proposal.

Apakah blok dalam BMC ini dapat divariasikan?
Ya, tentu saja. Untuk beberapa kategori bisnis, blok BMC bisa mengalami modifikasi. Contoh sederhana adalah Bisnis Model Canvas untuk kategori wirausaha sosial (social entrepreneurship) dimana ada tambahan blok berupa social impact, beneficiaries dan semacamnya.

Bisnis apa saja yang bisa menggunakan BMC ini?
Secara umum, bisa saya katakan semua bisnis bisa menggunakan BMC sebagai tools untuk mengevaluasi bisnis modelnya. Selama aktivitas dari entitas Anda berhubungan dengan keluar-masuknya uang, BMC masih cukup bisa diandalkan sebagai alat analisis yang baik.

Saya masih bingung bagaimana cara membuat BMC?
Ya, practice makes perfect. Saran kami, sering-sering lah berlatih dalam mempelajari BMC yang sudah ada. Anda bisa mendapatkan contoh BMC yang melimpah di luar sana baik lewat pencarian gambar Google atau video tutorial di Youtube.


Nahhhh jadi, untuk kalian yang ingin memulai bisnis bisa di coba menggunakan Business Model Canvas karna BMC cukup mudah untuk di implementasikan asalkan kita mau sering-sering berlatih, Yuk mulai berbisnis dan selamat mencoba! 😊😊















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Press Release #6